V. GORENG SANGAN
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Mesin dan Peralatan ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui konstruksi dasar
alat/mesin pengolahan hasil pertanian, bagian-bagian utama alat berikut fungsi
masing-masing bagian.
2. Mengetahui mekanisme kerja
alat/mesin.
3. Mengetahui cara-cara
pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan alat sesuai yang
dikehendaki/disyaratkan.
4. Mengetahui penampilan teknis
mesin yang meliputi:
a. Kapasitas alat dan mesin.
b. Klasifikasi kualitas produk.
c. Randement produk.
d. Tingkat/derajat kebersihan
produk.
B. Tinjauan Pustaka
Biji kacang tanah mengandung zat-zat yang berguna dan berisikan
senyawa-senyawa tertentu yang sangat dibutuhkan organ-organ tubuh manusia untuk
kelangsungan hidup, terutama kandungan protein, karbohidrat dan lemak.
Kandungan masing-masing unsur sangat bagus, kandungan protein sekitar 25-30%,
karbohidrat 12% dan minyak 40-50 %. Sebagai bahan makanan biji kacang tanah
dapat diolah sebagai kacang rebus, kacang goreng, kacang atom, kacang telur,
dan lian sebagainya (Aak, 1989).
Suhu dan
kelembaban mempengaruhi kenikmatan fisik. Batas kenyamanan yang diukur dalam
kelmbaban udara 40%-70%. Namun demikian batas kenyamanan selalu tergantung pada
kondisi masing-masing orang (Setyowati, 2008).
Ukuran rumah
tangga merupakan ukuran yang lazim digunakan dalam rumah tangga sehari-hari
untuk manaksir jumlah pangan yang dikonsumsi atau dimasak. Satuan ukuran rumah
tangga (URT) diperoleh dari jenis peralatan yang biasa digunakan di rumah
tangga seperti piring, gelas, sedangkan untuk buah dan sayur digunakan satuan
potong. Berdasarkan keperluan tersebut telah diterbitkan daftar ukuran rumah
tangga (Handayanti, 2008).
Pengasapan
adalah memperpanjang umur simpan produk. Namun tidak hanya itu saja melainkan pengasapan
juga ditujukan untuk memperoleh kemampuan tertentu dan cita rasa asap pada
bahan makanan. Meski tujuan pengasapan
semula baik, tetapi ternyata pengasapan dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak aman bagi kesehatan (Hadiwiyoto, 1997).
Lemak kakao
merupakan bahan baku untuk industry makanan coklat, kosmetika, dan farmasi.
Sebagai bahan baku industry, karakteristik lemak kakao berpengaruh terhadap
produk akhir yang dihasilkan. Banyak aplikasi teknik termasuk penggunaanya
dalam produk pangan berkaitan erat dengan sifat fisik lemak kakao (Alam, 200).
Dalam
pengolahan pisang matang menjadi kripik, penggorengan harus menggunakan alat
khusus yang dapat menggoreng padsa suhu rendah, yakni dibawah 1000C.
Dengan penggoreng biasa, pisang yang matang tidak dapat dikering. Alat yang
biasa digunakan untuk mengolah kripik dari buah pisang matang adalah
penggorengan vakum (Suyanti,1992).
Untuk
menggoreng kripik nangka, dapt menggunaka dua jenis alat atau mesin. Alat
penggoreng tradisional digunakan untuk menggorneng dengan cara tradisional,
yakni dengan menggunakan wajan, serok, dan sotil untuk meniriskan hasil
gorengan. Penggorengan dengan kondisi hanpa udara pada suhu 800C
akan menghasilkan kripik nangka yang masih memiliki warna, cita ras, dan aroma
yang sama dengan kondisi pada saat masih segar, dengan kadar air 5%-10%
(Suprapti, 2004).
Goreng sangan
merupakan cara pemasakan bahan makanan dengan radiasi panas, dimana dengan
perlakuan-perlakuan tersebut terjadi perubahan keadaan bahan makanan, baik sifat
fisik maupun kimiawinya, sehingga keadaan bahan pangan ada yang menjadi
lunakdan enak dimakan. Dengan pemanasan maka sebagian besar mikroorganisme dan
enzim mengalami kerusakan, sehingga bahan yang telah dimasak lebih tahan lama
selama beberapa hari. Untuk penggorengan sangan, digunakan radiasi panas dimana
terjadi secara pancaran dan berlangsung tanpa media. Pancaran sinar matahari
merupakan jenis perpindahan panas secara radiasi. Namun bertolak dari itu,
dalam goreng sangan ini sumber panas diperoleh dari kompor gas. Proses
penggorengan sangan biasanya dilakukan pada bahan jenis biji-bijian seperti
kacang tanah. Dalam hal ini alat penggorengan yang digunakan dapat berupa
otoklaf tipe vertikal maupun tipe horisontal. Pada dasarnya penggorengan sangan
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yang terpenting adalah pemrosesan
yang benar (Anonim1,2011).
C. Metadologi
1. Mesin Goreng Sangan
1.1 Gambar Alat dan Mesin
Gambar E.1 Alat/Mesin Goreng
Sangan
Bagian
Utama dan Fungsi :
a. Silinder luar : menyalurkan radiasi panas ke dalam silinder,
b. Silinder dalam : sebagai tempat produk,
c. Tuas pengunci : mengunci agar produk tidak dapat keluar,
d. Outlet :
tempat keluar produk,
e. Kompor gas :
sumber panas,
f. Belt :
menghubungkan tiap-tiap pulley,
g. Speed reduction : untuk mengurangi kecepatan motor listrik,
h. Motor listrik :
menggerakkan belt,
i. Pulley mesin :
penerima tenaga dari motor.
1.2 Prinsip
Kerja Alat
Prinsip
kerja alat ini adalah produk dimatangkan dengan radiasi panas.
1.3 Mekanisme
Kerja Alat
Mekanisme kerja
alat ini adalah produk dimasukkan ke dalam drum penggoreng, kemudian ditutup dan dipanasi
oleh pemanas yang berupa kompor gas metana atau minyak, atau pemanas lain
listrik dan drum penggorengan diputar pula agar didapatkan pemanasan/ pemasakan
produk yang merata, dengan membuka tombol motor penggerak. Berputarnya drum
pemasak digerakkan oleh motor listrik melalui transmisi pully motor, pully
mesin dan belt. Untuk mendapatkan kualitas produk masak yang baik perlu
dikontrol setiap saat dengan interval 5-10 menit.
2. Bahan
a.Kacang tanah
3. Cara
Kerja
Produk
(kacang tanah)
|
Ditimbang
|
Alat
dibersihkan dan dirangkai
|
Kompor
dinyalakan
|
Kacang
tanah dimasukkan
|
Motor
listrik dihidupkan
|
Diamati
tingkat kematangan @10 menit sampai 60 menit
|
Dihitung
kapasitasnya
|
Bobot produk kering/ berat akhir ditimbang
|
D. Hasil dan
Pembahasan
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Tingkat Masak Bobot Produk 0,5 kg
Kelompok
|
Lama
Proses
|
Pengamatan dan Pengukuran
|
Keterangan
|
|
Kadar air
|
Tingkat Masak
|
|||
2
|
10 menit
|
13
|
Mentah
|
|
15 menit
|
10,35
|
Agak mentah
|
|
|
20 menit
|
...
|
Agak mentah
|
|
|
25 menit
|
...
|
Matang
|
|
|
3
|
10 menit
|
13
|
Mentah
|
|
15 menu
|
10,35
|
Agak mentah
|
|
|
20 menit
|
7,8
|
Agak mentah
|
|
|
25 menit
|
6,15
|
Matang
|
|
|
4
|
10 menit
|
14,65
|
Mentah
|
|
15 menit
|
13,85
|
Agak matang
|
|
|
20 menit
|
12
|
Agak matang
|
|
|
25 menit
|
9,4
|
Mentah
|
|
|
5
|
10 menit
|
13
|
Mentah
|
|
15 menit
|
10,35
|
Agak mentah
|
|
|
20 menit
|
7,8
|
Agak mentah
|
|
|
25 menit
|
6,15
|
Matang
|
|
Sumber : Laporan Sementara
Analisa Kelompok 1-5
Kapasitas Kerja Mesin =
·
Kapasitas
I =
·
Kapasitas
II =
·
Kapasitas
III =
·
Kapasitas
IV =
·
Kapasitas
V =
1.1 Pembahasan
Mesin
penggoreng sangan adalah mesin yang digunakan untuk menggoreng suatu produk
tanpa menggunakan minyak. Dalam penggorengan sangan banyak hal yang perlu
diperhatikan yaitu kadar air, jenis bahan dan tingkat kematangan produk.
Apabila produk olahan belum matang berarti masih banyak mengandung kadar air. Apabila produk sudah tidak mengandung
kadar air maka produk tersebut sudah matang. Berdasarkan data pengamatan kadar
air produk
Goreng
sangan ini dilakukan dengan produk berdasarkan tingkat kematangan. Produk yang
digunakan adalah kacang tanah yang masih mentah. Untuk lamanya proses
pengorengan sangan ini tergantung pada kualitas kematangan dari kacang
tanahnya. Dengan menyusun alat penggorengan sangan seperti pada rangkaian gambar diatas, maka goreng sangan dapat dilakukan. Metode
yang dipakai dalam percobaan ini adalah merubah keadaan produk, baik sifat
fisik maupun kimiawinya sehingga menghasilkan produk yang lunak dan enak
dimakan.
Kadar
air pada menit ke 10 ke menit 20 mengalami kenaikan, hal ini
dikarenakan pada menit 20 mendapatkan panas yang tinggi dari sisa
hasil pemanasan sebelumnya. Pada menit 30 karena bahan sudah
mulai menyerap panas, sehingga panas diruang goreng sangan berkurang dan
menghasilkan embun. Tetapi untuk menit selanjutnya yaitu dari menit 30 sampai menit 40 kadar air relative stabil untuk turun dan
pada akhirnya kacang tanah mencapai tingkat matang pada menit ke 50, Hal ini dapat
ditandai dengan pengecekan kadar air bahan yang menggunakan moisture tester dan
dalam alat menunjukkan huruf “L” yang berarti kadar air kacang tanah telah konstan.
Sebelum
dilakukan penggorengan kadar air cenderung lebih banyak, tetapi setelah
dilakukan, kadar air menguap saat pemanasan sehingga diperoleh yang lebih
garing dan matang yaitu 19,9 <10 (low).
Kapasitas
pada kelompok 1-5 paling besar pada menit ke 10 yaitu sebesar 0,05 dan yang
paling rendah pada menit ke 0 yaitu 0. Kapasitas Faktor
yang mempengaruhi tingkat kematangan adalah sumber panas, kadar air bahan,
berat produk dan jenis bahan. Sedangakan yang dipengaruhi kapasitas kerja alat
penggorengan sangan ini adalah berat / banyaknya produk dan lama penggorengan. Semakin lama waktu penggorengan, maka
kadar air akan semakin turun.
E. Kesimpulan
Kesimpulan
dari praktikum yang kedua ini dapat disimpulkan antara lain :
a. Tujuan dari penggorengan sangan adalah mengurangi
kadar air dalam produk.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kematangan adalah sumber panas, kadar air bahan, berat produk, lama
penggorengan dan jenis bahan. Sedangkan yang mempengaruhi kapasitas kerja alat
penggorengan sangan ini adalah berat / banyaknya produk dan lama penggorengan.
c. Kadar air kacang ½ kg terakhir pada
waktu 50 menit adalah 19,9 % dengan tingkat masak adalah matang.
d. Kadar air yang tidak stabil akibat
gangguan pemanasan.
e. Semakin lama waktu penggorengan maka
kadar airnya semakin menurun.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim1.
Goreng Sangan .http://billyjoeadam.blogspot.com/2008/05/alatdan-mesin.html.
AAK, 1989. Pengertian Goreng
Sangan. Balai Pendidikan Jakarta.
Alam.
2000. Efek Penyangraian Biji Kakao Dengan
Microwave Oven Terhadap Karakteristik Lemak Kakao. UGM. Yogyakarta.
Hadiwiyoto.
1997.Perbandingan Pengasapan Panas Dan
Penggunaan Asap Cair Pada Pengolahan Ikan. UGM. Yogyakarta.
Handayati.
2008. Konversi Satuan Ukuran Rumah Tangga
Ke Dalam Satuan Berat Pada Beberapa Jenis Pangan Sumber Protein. IPB.
Setyowati
. 2008. Memanfaatkan Arang Sekam Untuk
Mengatur Suhu Dan Kelembaban Udara Dalam Ruang. Vol. 32 No. 1. Forum Teknik. Yogyakarta.
Suprapti. 2004.Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan.Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Suyanti. 1992. Membuat Mie Sehat Bergizi & Bebas Pengawet. Penebar Swadaya. Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar