IX.
DESTILASI PIPA
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Mesin dan Peralatan ini
antara lain sebagai berikut:
1.
Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin pengolahan hasil pertanian,
bagian-bagian utama alat berikut fungsi masing-masing bagian.
2.
Mengetahui mekanisme kerja alat/mesin.
3.
Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan alat
sesuai yang dikehendaki/disyaratkan.
4.
Mengetahui penampilan teknis mesin yang meliputi:
a.
Kapasitas alat dan mesin.
b.
Klasifikasi kualitas produk.
c.
Randement produk.
d.
Tingkat/derajat kebersihan produk.
B. Tinjauan Pustaka
Pada umumnya basin type
solar stiil hanya menggunakan bagian bawah kaca paenutup sebagai media
kondensasi. Padahal panas yang dilepas dari proses kondensasi kelingkungan
adalah merupakan kerugian panas terbesar dalam system destilasi. Pada
penelitian ini panas yang dilepas dari proses kondensasi dimanfaatkan, dengan menggunakan media pipaq
tembaga yang dibenamkan dalam air laut dibawah heat absorber sebagai heat
recovery (Astawa, 2008).
Umpan pada alat destilasi
yang berupa campuran cair dan uap sebaiknya dipisahkan lebih dahulu sebelum
dimasukan kedalam “plate” yang komposisinya sesuai. Proses pemisahan campuran
dan uap menjadi hasil cair dan uap itu dinamakan “flashing”. Dua macam cara perhitungan
“flash” yang miudah dilakukan yaitu “isothermat flash” (Satrijo, 1986).
Minyak
atsiri merupakan minyak yang diekstrak dari tanaman yang memiliki
banyakkegunaan, terutama dalam industri farmasi, kosmetik, dan aroma terapi
untuk kesehatan. Untuk itu perlu dikembangkan alat destilasi minyak atsiri agar
minyak atsiri lebih memasyarakat dan sumber daya alam dalam bidang perkebunan
dapat lebih termanfaatkan. Untuk tujuan tersebut di atas, maka dibuat alat
destilasi minyak atsiri skala kecil/lab dengan menggunakan bahan yang lebih
murah agar terjangkau oleh masyarakat yang ingin memproduksi sendiri minyak
atsiri atau melakukan percobaan-percobaan dalam rangka pengembangan proses
destilasi minyak atsiri (Ruhyat, 2000).
Reaksi
utama berlangsung dalam reaktor berpengaduk selama 3 jam pada suhu 128oC dan
tekanan 3 atm. Kinerja proses pabrik furfural ini ditunjukkan melalui efisiensi
energy sebesar 93,7% dan efisiensi karbon sebesar 83,7%. Dari hasil perhitungan ekonomi, untuk
mendirika pabrik furfural ini, total investasi kurang lebih sebesar US$ 4,7
juta dengan biaya manufaktur sebesar US$ 1,1 juta. Nilai Net Present Value
(NPV) kurang lebih sebesar US$ 3,3 juta, tingkat pengembalian internal/
internal rate of return (IRR) sebesar 12,3%, dengan waktu pengembalian kurang
lebih selama 3 tahun 9 bulan (Wijanarko, 2006).
Teknik
dasar yang diterap[kan adalah teknik destilasi (penyulingan) sistem kering.
Alur produksi asam cuka kayu dimulai dari proses penangkapan asap yang keluar
dari mulut cerobong asap tungku. Selanjutnya asap dialirkan melalui pipa
kondensor sambil disaring dengan menggunakan alat penyaring alami (Purwoko,
2004).
Cara
melakukan destilasi uap adalah mula-mula menimbang dan merajang daun jeruk
purut, kemudian dilakukan penguapan selama 6 jam. Minyak asiri diperoleh dengan
cara memisahkan minyak dari air dengan menggunakan labu pemisah minyak.
Randemen minyak asiri yang dihasilkan dapat mencapai 2,77% (Rukmana, 2003).
Penyulingan
minyak asiri pada tekanan rendah. Tipe penyulingan ini digunakan untuk mencegah
dekomposisi minyak atsiri, karena akan mengurangi proses hidrolisa ester dalam
minyak. Dengan metode ini, jenis minyak atsiri tertentu mempunyai rendaman dan
mutu baik (Guenther, 1987).
Destilasi adalah
proses pemindahan, yaitu memisahkan komponen-komponen di dalam suatu campuran,
membuat kenyataan bahwa bebrapa komponen lebih cepat menguap daripada yang
lain. Uap mengandung komponen tertentu yang lebih banyak yaitu yang mudah
menguap, sehingga terjadi pemisahan. Pada destilasi berfraksi, uap dimampatkan
kemudian diuapkan kembali sehingga pemisahan lebih lanjut terjadi (Earlie,
1969).
Destilator Minyak
Atsiri disebut juga mesin destilasi atau mesin penyuling minyak adalah alat
yang digunakan untuk menyuling aneka jenis minyak tanaman dengan proses
destilasi. Dengan mesin suling ini akan dihasilkan minyak Atsiri (essential
oil) yang dapat digunakan untuk beragam keperluan. Minyak yang dapat dihasilkan
antara lain minyak Nilam, minyak Kayu Putih, minyak Cengkeh, minyak pala, dan
lain-lain (Anonima, 2011).
C. Metadologi
1. Destilator Pipa
1.1 Gambar Alat dan Mesin

Gambar
9.1 Alat/ Mesin Destilasi Pipa
Bagian Utama dan
Fungsi :
a. Tempat
bahan destilat : Untuk meletakkan bahan
yang akan didestilasi
b. Tong
wadah air : tempat penampung air
c. Pipa
pendingin : Untuk mendinginka
cairan destilan
d. Pipa
saluran air : Menyalurkan
cairan destilan
e. Botol
: Untuk tempat
hasil destilasi
f. Kompor
listrik : pemanas produk
g. Colokan : penyaluran energi
listrik
1.2 Prinsip Kerja
Prinsip
kerja alat destilasi ini adalah memishkan air dengan minyak berdasarkan titik
didih
1.3 Mekanisme kerja
Bahan
dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambah air kemudian dididihkan. Air mendidih
dan menyebabkan zat dalam produk terlarut . campuran uap air dan zat destilan
menguap melalui pipa penghubung dan didinginkan dalam kondensor, kemudian hasil
destilat berupa minyak ditampung dalam bak penampung destilat dan air ditampung
dalam bak penampung tersendiri.
2. Bahan
a.
Daun kayu manis
b. Air
3.
Cara Kerja
![]() |
D.
Hasil dan Pembahasan
Distilasi adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Di dalam
proses distilasi ini bahan yang digunakan sangat berpengaruh dalam proses
distilasi. Bahan yang akan didistilasi harus memiliki kandungan minyak dan
bersifat volatile (mudah menguap). Semakin volatile bahan, maka proses
distilasi akan semakin cepat begitu juga sebaliknya.
Produk dalam air
yang telah dipanasi akan mendidih sehingga zat yang terkandung dalam produk
larut dengan air yang mendidih dan menguap melalui pipa pendingin yang pada
akhirnya mengembun menjadi cair. Cairan
ini merupakan campuran antara air dengan minyak kemudian ditampung dalam bak
penampung destilat. Biasanya bahan yang digunakan adalah daun dan buah-buahan
sebanyak 2 kg biasanya digunakan adalah daun nilan,pelarut sampai 8 L, rasio
1:4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
distilasi adalah lama distilasi produk, berat awal produk, sumber panas dari
kompor dan volume air yang melarutkan zat yang terkandung di dalam bahan. Banyaknya produk dan banyaknya air mempengaruhi kecepatan
proses distilasi karena semakin banyak produk dan air maka untuk mencapai titik
penguapan dibutuhkan waktu yang semakin lama pula dan begitu juga sebaliknya.
Besarnya api pemanas akan mempengaruhi suhu pemanasan karena semakin besar api
maka semakin cepat pula proses penguapan sehingga destilasi akan semakin cepat.
E. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ”Distilasi” ini adalah :
1.
Distilasi adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap (volatilitas) bahan.
2.
Prinsip
kerja dari distilasi ini adalah memisahkan air dengan minyak berdasarkan
perbedaan titik didih.
3.
Mekanisme
kerja dari distilasi ini adalah bahan dimasukkan dalam tabung erlenmeyer
kemudian ditambahkan air setelah itu dididihkan. Zat dalam produk terlarut
dalam air yang mendidih. Campuran uap air dan zat distilan menguap melalui pipa
penghubung dan didinginkan dalam kondensor. Kemudian hasil distilat berupa
minyak ditampung dalam bak penampung distilat.
4.
Bahan
yang akan didistilasi harus memiliki kandungan minyak dan bersifat volatile
(mudah menguap). Semakin volatile bahan, maka proses distilasi akan semakin
cepat, sebaliknya apabila bahan yang didistilasi sukar menguap (non volatile)
maka proses destilasi juga semakin lambat,
5.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses distilan adalah bobot produk, banyaknya air, berat
bahan bakar, besarnya api pemanas, suhu pemanas, bahan yang digunakan dan alat
distilasi itu sendiri.
6.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses distilasi adalah lama distilasi produk, berat awal produk,
sumber panas dari kompor dan volume air yang melarutkan zat yang terkandung di
dalam bahan.
7.
Hasil
dari distilasi berupa air dan minyak.
8.
Titik
didih minyak lebih rendah dari pada air, sehingga air tertinggal pada
tabung erlenmeyer.
9. Bahan yang digunakan adalah daun-daunan dan
bunga-bungaan sebanyak 2 kg dan air
sebanyak 8L.
`
DAFTAR PUSTAKA
Anonima, 2011.
Destilator Minyak Atsiri. www.tokomesin.com. Diakses pada tanggal 23
Mei 2011 pukul 16.55 WIB.
Astawa,
2008.Pengaruh Penggunaan Pipa Kondensat Sebagai Heat Recovery Pada Basin
Type Solar Stiil Terhadap Efisiensi.
Vol.2 No. 1 Hal 34-41. Teknik Mesin. Bali.
Earle.
1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan
Pangan. Sastra Hudaya. Bogor.
Guenther.
1987. Minyak atsiri. UI. Jakarta.
Purwaka. 2004. Alat Destilasi Manula Bioethanol. www.multiply.com. Diakses pada tanggal 26
Mei 2011 pukul 15.17 WIB.
Ruhyat. 2000. Pembuatan Prototype Alat
Destilasi Minyak Atsiri Skala Industri Kecil. Teknik mesin. Jakarta.
Rukmana.
2003. Usaha Tani Jeruk Purut Dalam Pot
Dan Kebun. Kansius. Yogyakarta.
Satrijo. 1986. Tinjauan Sistem
Penyulingan Minyak Kayu Putih. Fakultas Teknik
Wijanarko. 2006. Tinjauan Komprehensif
Perancangan Awal Pabrik Furfura Berbasis Ampas Tebu Di Indonesia. UI. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar