Minggu, 27 April 2014

DESTILASI PIPA



IX. DESTILASI PIPA

A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Mesin dan Peralatan ini antara lain sebagai berikut:
1.      Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin pengolahan hasil pertanian, bagian-bagian utama alat berikut fungsi masing-masing bagian.
2.      Mengetahui mekanisme kerja alat/mesin.
3.      Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan alat sesuai yang dikehendaki/disyaratkan.
4.      Mengetahui penampilan teknis mesin yang meliputi:
a.       Kapasitas alat dan mesin.
b.      Klasifikasi kualitas produk.
c.       Randement produk.
d.      Tingkat/derajat kebersihan produk.

B. Tinjauan Pustaka
Pada umumnya basin type solar stiil hanya menggunakan bagian bawah kaca paenutup sebagai media kondensasi. Padahal panas yang dilepas dari proses kondensasi kelingkungan adalah merupakan kerugian panas terbesar dalam system destilasi. Pada penelitian ini panas yang dilepas dari proses kondensasi  dimanfaatkan, dengan menggunakan media pipaq tembaga yang dibenamkan dalam air laut dibawah heat absorber sebagai heat recovery (Astawa, 2008).
Umpan pada alat destilasi yang berupa campuran cair dan uap sebaiknya dipisahkan lebih dahulu sebelum dimasukan kedalam “plate” yang komposisinya sesuai. Proses pemisahan campuran dan uap menjadi hasil cair dan uap itu dinamakan “flashing”. Dua macam cara perhitungan “flash” yang miudah dilakukan yaitu “isothermat flash” (Satrijo, 1986).
Minyak atsiri merupakan minyak yang diekstrak dari tanaman yang memiliki banyakkegunaan, terutama dalam industri farmasi, kosmetik, dan aroma terapi untuk kesehatan. Untuk itu perlu dikembangkan alat destilasi minyak atsiri agar minyak atsiri lebih memasyarakat dan sumber daya alam dalam bidang perkebunan dapat lebih termanfaatkan. Untuk tujuan tersebut di atas, maka dibuat alat destilasi minyak atsiri skala kecil/lab dengan menggunakan bahan yang lebih murah agar terjangkau oleh masyarakat yang ingin memproduksi sendiri minyak atsiri atau melakukan percobaan-percobaan dalam rangka pengembangan proses destilasi minyak atsiri (Ruhyat, 2000).
Reaksi utama berlangsung dalam reaktor berpengaduk selama 3 jam pada suhu 128oC dan tekanan 3 atm. Kinerja proses pabrik furfural ini ditunjukkan melalui efisiensi energy sebesar 93,7% dan efisiensi karbon sebesar 83,7%.  Dari hasil perhitungan ekonomi, untuk mendirika pabrik furfural ini, total investasi kurang lebih sebesar US$ 4,7 juta dengan biaya manufaktur sebesar US$ 1,1 juta. Nilai Net Present Value (NPV) kurang lebih sebesar US$ 3,3 juta, tingkat pengembalian internal/ internal rate of return (IRR) sebesar 12,3%, dengan waktu pengembalian kurang lebih selama 3 tahun 9 bulan (Wijanarko, 2006).
Teknik dasar yang diterap[kan adalah teknik destilasi (penyulingan) sistem kering. Alur produksi asam cuka kayu dimulai dari proses penangkapan asap yang keluar dari mulut cerobong asap tungku. Selanjutnya asap dialirkan melalui pipa kondensor sambil disaring dengan menggunakan alat penyaring alami (Purwoko, 2004).
Cara melakukan destilasi uap adalah mula-mula menimbang dan merajang daun jeruk purut, kemudian dilakukan penguapan selama 6 jam. Minyak asiri diperoleh dengan cara memisahkan minyak dari air dengan menggunakan labu pemisah minyak. Randemen minyak asiri yang dihasilkan dapat mencapai 2,77% (Rukmana, 2003).
Penyulingan minyak asiri pada tekanan rendah. Tipe penyulingan ini digunakan untuk mencegah dekomposisi minyak atsiri, karena akan mengurangi proses hidrolisa ester dalam minyak. Dengan metode ini, jenis minyak atsiri tertentu mempunyai rendaman dan mutu baik (Guenther, 1987).
Destilasi adalah proses pemindahan, yaitu memisahkan komponen-komponen di dalam suatu campuran, membuat kenyataan bahwa bebrapa komponen lebih cepat menguap daripada yang lain. Uap mengandung komponen tertentu yang lebih banyak yaitu yang mudah menguap, sehingga terjadi pemisahan. Pada destilasi berfraksi, uap dimampatkan kemudian diuapkan kembali sehingga pemisahan lebih lanjut terjadi (Earlie, 1969).
Destilator Minyak Atsiri disebut juga mesin destilasi atau mesin penyuling minyak adalah alat yang digunakan untuk menyuling aneka jenis minyak tanaman dengan proses destilasi. Dengan mesin suling ini akan dihasilkan minyak Atsiri (essential oil) yang dapat digunakan untuk beragam keperluan. Minyak yang dapat dihasilkan antara lain minyak Nilam, minyak Kayu Putih, minyak Cengkeh, minyak pala, dan lain-lain (Anonima, 2011).

C. Metadologi
     1. Destilator Pipa
1.1 Gambar Alat dan Mesin
destilasi pipa.jpg
Gambar 9.1 Alat/ Mesin Destilasi Pipa

Bagian Utama dan Fungsi :
a.       Tempat bahan destilat : Untuk meletakkan bahan yang akan didestilasi
b.      Tong wadah air           : tempat penampung air
c.       Pipa pendingin            : Untuk mendinginka cairan destilan
d.      Pipa saluran air            : Menyalurkan cairan destilan
e.       Botol                           : Untuk tempat hasil destilasi
f.       Kompor listrik             : pemanas produk
g.      Colokan                       : penyaluran energi listrik

1.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat destilasi ini adalah memishkan air dengan minyak berdasarkan titik didih

1.3 Mekanisme kerja
Bahan dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambah air kemudian dididihkan. Air mendidih dan menyebabkan zat dalam produk terlarut . campuran uap air dan zat destilan menguap melalui pipa penghubung dan didinginkan dalam kondensor, kemudian hasil destilat berupa minyak ditampung dalam bak penampung destilat dan air ditampung dalam bak penampung tersendiri.

2. Bahan
         a. Daun kayu manis
         b. Air











3. Cara Kerja


 


















D. Hasil dan Pembahasan
Distilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Di dalam proses distilasi ini bahan yang digunakan sangat berpengaruh dalam proses distilasi. Bahan yang akan didistilasi harus memiliki kandungan minyak dan bersifat volatile (mudah menguap). Semakin volatile bahan, maka proses distilasi akan semakin cepat begitu juga sebaliknya.
Produk dalam air yang telah dipanasi akan mendidih sehingga zat yang terkandung dalam produk larut dengan air yang mendidih dan menguap melalui pipa pendingin yang pada akhirnya mengembun menjadi cair. Cairan ini merupakan campuran antara air dengan minyak kemudian ditampung dalam bak penampung destilat. Biasanya bahan yang digunakan adalah daun dan buah-buahan sebanyak 2 kg biasanya digunakan adalah daun nilan,pelarut sampai 8 L, rasio 1:4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilasi adalah lama distilasi produk, berat awal produk, sumber panas dari kompor dan volume air yang melarutkan zat yang terkandung di dalam bahan. Banyaknya produk dan banyaknya air mempengaruhi kecepatan proses distilasi karena semakin banyak produk dan air maka untuk mencapai titik penguapan dibutuhkan waktu yang semakin lama pula dan begitu juga sebaliknya. Besarnya api pemanas akan mempengaruhi suhu pemanasan karena semakin besar api maka semakin cepat pula proses penguapan sehingga destilasi akan semakin cepat.

E. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ”Distilasi” ini adalah :
1.        Distilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
2.      Prinsip kerja dari distilasi ini adalah memisahkan air dengan minyak berdasarkan perbedaan titik didih.
3.      Mekanisme kerja dari distilasi ini adalah bahan dimasukkan dalam tabung erlenmeyer kemudian ditambahkan air setelah itu dididihkan. Zat dalam produk terlarut dalam air yang mendidih. Campuran uap air dan zat distilan menguap melalui pipa penghubung dan didinginkan dalam kondensor. Kemudian hasil distilat berupa minyak ditampung dalam bak penampung distilat.
4.      Bahan yang akan didistilasi harus memiliki kandungan minyak dan bersifat volatile (mudah menguap). Semakin volatile bahan, maka proses distilasi akan semakin cepat, sebaliknya apabila bahan yang didistilasi sukar menguap (non volatile) maka proses destilasi juga semakin lambat,
5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilan adalah bobot produk, banyaknya air, berat bahan bakar, besarnya api pemanas, suhu pemanas, bahan yang digunakan dan alat distilasi itu sendiri.
6.      Faktor-faktor yang mempengaruhi proses distilasi adalah lama distilasi produk, berat awal produk, sumber panas dari kompor dan volume air yang melarutkan zat yang terkandung di dalam bahan.
7.    Hasil dari distilasi berupa air dan minyak.
8.    Titik didih minyak lebih rendah dari pada air, sehingga air tertinggal pada tabung  erlenmeyer.
9.    Bahan yang digunakan adalah daun-daunan dan bunga-bungaan  sebanyak 2 kg dan air sebanyak 8L.











`






DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2011. Destilator Minyak Atsiri. www.tokomesin.com. Diakses pada tanggal 23 Mei 2011 pukul 16.55 WIB.
Astawa, 2008.Pengaruh Penggunaan Pipa Kondensat Sebagai Heat Recovery Pada Basin Type Solar Stiil Terhadap Efisiensi. Vol.2 No. 1 Hal 34-41. Teknik Mesin. Bali.
Earle. 1969. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya. Bogor.
Guenther. 1987. Minyak atsiri. UI. Jakarta.
Purwaka. 2004. Alat Destilasi Manula Bioethanol. www.multiply.com. Diakses pada tanggal 26 Mei 2011 pukul 15.17 WIB.
Ruhyat. 2000. Pembuatan Prototype Alat Destilasi Minyak Atsiri Skala Industri Kecil. Teknik mesin. Jakarta.
Rukmana. 2003. Usaha Tani Jeruk Purut Dalam Pot Dan Kebun. Kansius. Yogyakarta.
Satrijo. 1986. Tinjauan Sistem Penyulingan Minyak Kayu Putih. Fakultas Teknik
Wijanarko. 2006. Tinjauan Komprehensif Perancangan Awal Pabrik Furfura Berbasis Ampas Tebu Di Indonesia. UI. Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar