Selasa, 29 April 2014

ANCAMAN GLOBAL FREEMASONRY

Dari Ordo Templar Ke Mesir Kuno
PEJUANG SALIB
  
Umumnya ahli sejarah beranggapan bahwa Freemasonry berawal mula dari Perang Salib. Meskipun Masonry baru terbentuk dan diakui secara res-mi di Inggris pada awal abad ke-18, sebenarnya organisasi tersebut mengakar jauh hingga ke Perang Salib di abad ke-12. Di pusat kisah yang umum dikenal ini terdapat suatu ordo tentara salib yang dinamakan Ksatria Templar atau para Templar.
Enam tahun sebelum buku ini, buku kami yang berjudul New Masonic Order (Ordo Masonik Baru), mengkaji sejarah para Templar dengan amat terperinci. Jadi, kali ini hanya akan diberikan ikhtisarnya. Sebab, begitu kita menganalisis akar dari Masonry, dan pengaruhnya pada dunia, kita menemukan arti dari “Freemasonry Global”.
Betapapun banyaknya yang bersikeras bahwa Perang Salib adalah ekspedisi militer yang dilakukan atas nama iman Kristiani, pada dasarnya keuntungan materilah yang menjadi tujuannya. Pada periode Eropa dilanda kemiskinan dan kesengsaraan yang berat, kemakmuran dan kekayaan bangsa Timur, terutama bangsa Muslim di Timur Tengah, menarik perhatian bangsa Eropa. Walaupun menggunakan wajah agama, dan dihiasi dengan simbol-simbol Kristiani, gagasan Perang Salib sebenarnya lahir dari hasrat akan keuntungan duniawi. Inilah yang menyebabkan perubahan tiba-tiba dari kebijakan cinta damai sebelumnya di kalangan Kristen Eropa pada periode awal sejarah mereka, kepada agresi militer.
Pengagas Perang Salib adalah Paus Urban II. Pada tahun 1095, ia menyelenggarakan Konsili Clermont, di mana doktrin Kristen sebelumnya yang cinta damai ditinggalkan. Perang suci diserukan, dengan tujuan untuk merebut tanah suci dari tangan bangsa Muslim. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan konsili, dibentuklah pasukan Pejuang Salib yang amat besar, terdiri dari para tentara, dan puluhan ribu rakyat biasa.
Para ahli sejarah percaya bahwa upaya Urban II didorong oleh keinginannya untuk merintangi pencalonan seorang pesaingnya dalam kepausan. Sedangkan di balik sambutan penuh semangat dari para raja, pangeran, dan bangsawan Eropa atas seruan Paus, tujuan mereka pada dasarnya bersifat keduniaan. Sebagaimana diungkapkan oleh Donald Queller dari Universitas Illinois, “Ksatria-ksatria Prancis menginginkan lebih banyak tanah. Pedagang-pedagang Italia berharap untuk mengembangkan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan Timur Tengah.... Sejumlah besar orang miskin bergabung dengan ekspedisi sekadar untuk melarikan diri dari kerasnya kehidupan sehari-hari mereka.” 1 Sepanjang jalan, massa yang serakah ini membantai banyak orang Muslim, dan bahkan Yahudi, dengan harapan untuk menemukan emas dan permata. Pejuang-pejuang salib bahkan membelah perut korban-korban mereka untuk menemukan emas dan batu-batu berharga yang mungkin telah mereka telan sebelum mati. Begitu besarnya keserakahan para pejuang salib akan harta, sehingga tanpa sesal mereka merampok kota Kristen Konstantinopel (Istanbul) pada Perang Salib IV, dan melucuti daun-daun emas dari lukisan-lukisan dinding Kristiani di Hagia Sophia.
Setelah perjalanan yang panjang dan sulit, serta begitu banyak perampasan dan pembantaian orang-orang Muslim, gerombolan campur aduk yang disebut Pejuang Salib ini mencapai Yerusalem di tahun 1099. Ketika akhirnya kota itu jatuh, setelah pengepungan selama hampir lima minggu, para Pejuang Salib masuk. Mereka melakukan kebuasan hingga tingkatan yang jarang disaksikan dunia. Semua orang Muslim dan Yahudi di kota itu mati di ujung pedang. Dalam narasi seorang ahli sejarah, “Mereka membunuh semua orang Saraken dan Turki yang mereka temukan… baik lelaki maupun wanita.”2 Salah seorang Pejuang Salib, Raymond of Aguiles, menyombongkan kekejaman ini:
Tampaklah pemandangan yang menakjubkan. Sebagian orang-orang kami (dan ini lebih murah hati) memenggal kepala-kepala musuh; yang lainnya memanah mereka, sehingga berjatuhan dari menara-menara; yang lain lagi menyiksa lebih lama dengan melemparkan mereka ke dalam api. Gundukan kepala, tangan, dan kaki tampak di jalan-jalan kota. Orang harus mencari jalan di antara mayat-mayat manusia dan kuda. Tetapi ini belum apa-apa dibandingkan dengan apa yang terjadi di Kuil Sulaiman, tempat kebaktian keagamaan biasanya dinyanyikan… di dalam Kuil dan serambi Sulaiman, orang-orang berkuda berkubang darah hingga ke lutut dan tali kekang mereka. 3
Selama dua hari, pasukan Pejuang Salib membunuh sekitar 40.000 Muslim dengan cara yang sangat biadab. 4 Pejuang salib kemudian menjadikan Yerusalem ibukota mereka, dan membangun Kerajaan Latin yang membentang dari perbatasan Palestina hingga ke Antioch (Antakia).
Selanjutnya, para pejuang salib mulai berupaya untuk memperjuangkan posisinya di Timur Tengah. Untuk mempertahankan apa yang telah mereka bangun, mereka perlu mengorganisirnya. Untuk itu mereka membentuk ordo-ordo militer, dalam bentuk yang belum pernah ada sebelumnya. Anggota ordo-ordo ini datang dari Eropa ke Palestina, dan tinggal di semacam biara, di mana mereka menerima latihan militer untuk memerangi orang Muslim.
Secara khusus, salah satu dari ordo-ordo ini berbeda dengan yang lainnya. Ia mengalami transformasi yang akan memengaruhi jalannya sejarah. Namanya: Ordo Templar.
 Bersambung.....................

Minggu, 27 April 2014

Harga organ tubuh di pasar gelap

Harga organ tubuh di pasar gelap :

1. Sepasang bola mata: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta
2. Kulit Kepala: US$ 607 atau sekitar Rp 5,56 juta
3. Tengkorak dengan Gigi: US$ 1.200 atau sekitar Rp 11 juta
4. Bahu: US$ 500 atau sekitar Rp 4,6 juta
5. Arteri koroner: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta
6. Jantung: US$ 119.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar
7. Hati: US$ 157.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar
8. Tangan dan lengan: US$ 385 atau sekitar Rp 3,5 juta
9. Pint darah: US$ 337 atau sekitar Rp 3,1 juta
10. Limpa: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta
11. Perut: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta
12. Usus Kecil: US$ 2.519 atau sekitar Rp 23 juta
13. Ginjal: US$ 262.000 atau Rp 2,4 miliar
14. Kandung empedu: US$ 1.219 atau sekitar Rp 11,1 juta
15. Kulit: US$ 10 atau sekitar Rp 91.000 per inci persegi

Berapa yang harus kita bayar kepada Tuhan atas nikmat tubuh yang lengkap ?
Masihkah kita menyia-nyiakannya, tidak menjaganya?
tidak mau ber olahraga ?
tidak mengatur makanan yang kita makan?
tidak meluangkan waktu untuk selalu ber syukur?

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni'mat) Allah”. (QS Ibrahim [14]: 34).

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS Ar Rahman [55]:13).

Subhanallah

Kisah hidup Novelis dunia Fyodor

 Mikhailovich Dostoevsky, cukup menginspirasi banyak orang.

Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dg deraan angin dingin, lantai yg sangat kotor, dan kerja paksa tiap hari.

Namun di Siberia Ɣªήg beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya² terbaiknya dan akhirnya menjadi sastrawan dunia.

Jadi apakah masalah benar² membuat mereka hancur ?

Jawabanya adalah TIDAK!

Justru dalam tekanan dan ketidaksempurnaan itulah kreativitas mereka benar² terolah dg baik dan menghasilkan karya² Ɣªήg luar biasa.

Tahukan anda, demi untuk mendapatkan motivasi Ɣªήg seperti inilah, Anthony Robbins, motivator dunia, sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai.

Tapi Justru karena tekanan keuangan inilah Ɣªήg membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial Ɣªήg diharapkannya.

So...Jadikanlah setiap situasi apapun untuk menjadi manfaat karena dari situlah kita akan belajar dan berkreativitas.

Masalah akan selalu menunjukkan ketidak mampuan kita pada sisi lemahnya.
Namun hikmahnya hal tsb membuat kita mau belajar untuk memperbaiki kesalahan dan kemudian bisa memberikan kinerja diri Ɣªήg jauh lebih baik sehingga bisa mendapatkan tingkat kualitas hidup Ɣªήg lebih maksimal.

Semoga bermanfaat.

3 HARI DALAM HIDUP

" 3 HARI DALAM HIDUP ".

Hari pertama : Hari kemarin.

Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin.

Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahatlah sekarang dengan tenang ; lepaskan saja…

Hari ke dua : Hari esok.

Hingga mentari esok hari terbit, Kita tak tahu apa yang akan terjadi. Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.

Esok hari belum tiba; toh belum tentu esok hari Kita merengkuhnya, biarkan saja…...

Hari ke tiga : Yang tersisa kini hanyalah Hari ini.

Pintu masa lalu telah tertutup, Pintu masa depan pun belum tiba.

Pusatkan saja diri Kita untuk "Hari ini". Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah untuk hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.

Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.

Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita.

Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.

Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri

RENUNGAN: Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukanlah sekarang juga.

OVEN DAN PENGADUKAN



VIII. OVEN DAN PENGADUKAN

A. Tujuan Praktikum
    Tujuan dari praktikum Mesin dan Peralatan ini antara lain sebagai berikut:
1.      Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin pengolahan hasil pertanian, bagian-bagian utama alat berikut fungsi masing-masing bagian.
2.      Mengetahui mekanisme kerja alat/mesin.
3.      Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara pengaturan alat sesuai yang dikehendaki/disyaratkan.
4.      Mengetahui penampilan teknis mesin yang meliputi:
a.       Kapasitas alat dan mesin.
b.      Klasifikasi kualitas produk.
c.       Randement produk.
d.      Tingkat/derajat kebersihan produk.
B.Tinjauan Pustaka
1.  Oven
              Virgin coconut oil merupakan salah satu minyak yang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Karena tingginya kandungan lemak jenuh rantai pendek dan sedang. Virgin coconut oil dapat dibuat dengan cara pengadukan (Haryani, 2006).
              Pembuatan pati aren secara umum dilakukan melalui tahapan pemarutan empulur, perendaman dan pengadukan, penyaringan, pengendapan, dan pengeringan. Sebuah mesin pengaduk tipe baling-baling telah dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pati aren sekaligus membantu mengurangi kejerihan kerja pada proses pengadukan. Penelitian ini bertujuan mengkaji kinerja mesin pengaduk tersebut pada proses pembuatan pati aren. Percobaan dilakukan dengan variasi perendaman, lama pengadukan, dan rasioempulur-air (Purwantana, 2008).
              Pengolahan lindi menggunakan proses elektrokoagulasi telah banyak dilakukan baik secara batch ataupun kontinyu. Tingkat keefektifan pada penelitian terdahulu belum maksimal karena memiliki kelemahan dalam pemilihan bentuk elektroda dan sistem pengadukan. Penelitian menggunakan variasi luas permukaan elektroda, kecepatan pengadukan dan jumlah alat pengaduk (Andjarwati, 2009).
              Pengeringan daun sirih dilakukan dalam oven yang dilngkapi dengan sirkulasi udara, pada suhu 40-450C selama 12 jam. Penggunaan oven ini memungkinkan pengendalian suhhu pengeringan (dibandingkan pengeringan dibawah sinar matahari). Efisiensi proses maserasi ditentukan dengan menentukan kadar eugenol masing-masing maserat pada waktu 24,72 dan 72 jam (Arifin, 2010).
              Pembuatan tepung dilakukan menurut dua cara. Cara pertama: jarum tiram segar dicuci bersih, kemudian diblender sampai menjadi bubur halus, selanjutnya dikeringkan dalam oven (sahu500C dan 600C selama 24,48, dan 72jam) hingga menjadi tepung yang diharapkan. Cara kedua: jarum tiram segar dibersihkan dari kotorean-kotoranya, ditimbang 100 g, dipotong-potong, kadar karbohidrat tiram putih (0,63% b/b), lemak (0,10% b/b), relative rendah (Widyastuti, 2003).
              Banyak jenis oven beredar dipasaran , sepert rack oven dan mechanical oven. Rack oven merupakan oven konvensional, yaitu oven dengan rak-rak tempat meletakan adonan. Pilih oven sesuai kapasitas produk (Sutomo, 2009).
              Sari buah dipanaskan hingga mencapai suhu 800C-850C. Pemanasan tersebut dilakukan selama 10 menit sejak suhu tersebut dicapai. Selama pemanasan tersebut, dilakukian pula proses pengadukan (Fachrudin, 2002).
Oven listrik ini punya timer, pengatur suhu dan elemen panas yang ada di atas dan dibawah. Dengan timer kita tidak akan lupa sudah memanggang berapa menit. Dengan pengatur suhu kita bisa menentukan suhu oven, tidak perlu kira-kira seperti pada oven tangkring (kecuali kalau beil termometer untuk oven tangkring). Dengan elemen panas yang ada di atas dan di bawah oven kita bisa mengatur panas, apakah mau panas dari atas atau dari bawah (Anonima, 2009).

2.Pengadukan
Pengadukan menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu mempunyai pola sirkulasi. Pengadukan (agitation) adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam bahan yang diaduk secara acak dari bahan satu ke bahan yang lain, sehingga dapat mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan. Tujuan utama dari pengadukan tersebut adalah terjadinya pencampuran (Anonimb, 2009).
Gas diperlukan untuk pengembangan adonan selama pemanggangan yang sudah tentu juga dapat berasal dari sumber lain seperti misalnya agensia peragi yang di tambahkan, dari uap yang timbul selama pemanggangan dan dari pengembangan gelembung udara yang meresap ke dalam campuran selama pemanggangan. Kemudian di harapkan struktur akan menghasilkan tekstur dan volume yang maksimal  (Zein, 1978).
Mixer roti/mixer adonan/pengaduk adonan/planetary mixer bekerja berdasarkan teori perputaran planet, dimana beater berputar mengitari bowl dimana bowl tidak berputar, sehingga menghasilkan adonan yang rata dan lembut. Aplikasi: mengaduk adonan tepung dan jenis bahan makanan yang sangat kental, mengaduk keju, adonan pastry dan croissant, aneka tepung, mentega, mengaduk bahan makanan encer (AnoniAda beberapa golongan pencampuran untuk adonan yaitu (1) pencampuran tingkat tunggal, (2) pencampuran tingkat tiga, (3) metode pengkriman, (4) metode pencampuran dan (5) metode gula air. Pencampuran tingkat tungal adalah yang termudah dan terdiri dari pemasukan dari semua bahan kedalam mangkok pencampur dan mengocoknya dengan pendera  kawat/pengocok sampai homogen. Maka akan menghasilkan produk akir dengan butir, tekstur dan volume yang baik. Sedangkan pada pencampuran tingkat dua, semua bahan cair dimasukan kedalam mangkok pencampur dan di campur sampai menghasilkan suatu massa yang homogen/krim. Sisa cairannya kemudian ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan sampai sempurna (Santiwa, 1990).
Pengadukan adalah salah satu proses langkah tungggal dimana semua bahan di campur bersama-sama dalam satu campuran tunggal, sekaligus merupakan suatu proses penyebaran satu komponen ke komponen yang lain. Dalam hal ini pengadukan di lakukan sampai masa adonan mencapai kehalusan dan kenampakan yang di kehandaki, serta elastisitas yang diperlukan. Pada umumnya pengadukan merupakan salah satu unit pengolahan pada industri pangan. Namun proses pengadukan merupakan salah satu proses yang paling sulit dimengerti dan sulit diperhatikan dari pada pegertian secara diskripsi. Akan tetapi ada beberapa prospek pengadukan yang dapat di hitung sehingga dapat membantu penyusunan proses pengadukan tersebut. Secara ideal proses pengadukan dimulai dengan mengelompokan masing-masing komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu sama yang lain dalam bentuk komponen-komponen murni. Pada dasarnya apabila contoh diambil dengan contoh diambil dari tiap-tiap wadah. Proses pengadukan yang sempurna kemudian dapat di definisikan bahwa besar proporsi masing-masing komponen dalam campuran adalah sama (Norman, 1988).
              Sebelum dibuat makanan jenis pellet dan crumbles, bahan makanan diaduk terlebih dahulu dengan menggunakan sekop. Pengadukan ini memerlukan cara tersendiri supaya memperoleh adukan yang sempurna. Pengadukan terakhir dilakukan secara acak untuk memyempurnakan pangadukan pertama (Murtidjo, 2001).
              Pengadukan bertujuan untuk menghomogenkan bahan baku pembuatan biogas. Biasanya, pengadukan dilakukan sebelum bahan tersebut dimasukan kedalam regester dan setelah didalam diregester. Selain untuk mencampur bahan, pengadukan juga berfungsi untuk mencegah terjadinya pengendapandidasar degester yang dapat menghambat pembentukan biogas (Wahyuni, 2011).
              Proses pengadukan bahan dapat dilakukan dengan tangan ataupun mixer roti khusus, biasanya dilakukan selama 15-20 menit. Pengadukan harus dilakukan sampai kalis. Pengadukan yang kalis membuat protein dalam tepung membentuk gluten (Ismayani, 2008).

C. Metadologi
1. Oven
1.1 Gambar Alat atau Mesin





 

Gambar 8.1. Alat/Mesin Oven
Bagian Utama dan Fungsi
                    1. Katup bahan bakar      : Mengatur besar kecil panas yg dibutuhkan
                    2. Pipa pemanas              : tempat menyalakan bahan bakar
                    3. Ruang oven                 : tempat produk
                    4. Termometer                 : mengukur suhu
                    5. Tabung gas                  : sumber bahan bakar

1.2 Prinsip kerja
Produk dioven dengan pipa pemanas baik pemanas bagian atas maupun bagian bawah.

1.3 Mekanisme kerja
Menempatkan produk pada rak yang ada dalam ruang oven, kemudian buka tutup tabung gas dan nyalakan korek api pada pipa pemanas bagian atas dan bagian bawah. Mengamati suhu pemanas sesuai yang dikehendaki dengan mengatur katub bahan bakar.
2. Bahan
a. Singkong
3. Cara Kerja



 






 
D. Hasil dan Pembahasan
Pengovenan adalah proses pematangan produk dengan menggunakan panas. Pengovenan menggunakan sumber pemanas untuk mematangkan produk. Prinsip kerjadari pengovenan ini adalah produk dioven dengan pipa pemanas sedangkan mekanisme kerja dari pengovenan ini adalah menempatkan produk pada rak yang ada dalam ruang oven, kemudian buka tutup tabung gas dan nyalakan korek api pada pipa pemanas. Dalam proses pengovenan temperatur pemanasan memegang peranan penting karena dengan temperatur pemanasan dapat diatur cepat lambatnya pengovenan suatu produk. Dalam pengovenan ini suhu dapat diketahui melalui termometer sehingga apabila suhu terlalu tinggi tinggal mengatur katup pengeluaran bahan bakar. Dalam proses pengovenan suhu yang digunakan rata-rata adalah 800C. Dalam proses pengovenan sebaiknya suhu yang digunakan jangan terlalu tinggi karena suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kegosongan produk ataupun kenampakan luar produk matang tetapi ternyata bagian dalam produk belum matang. Dan juga dalam pengovenan ini jangan memakai suhu yang terlalu rendah karena suhu yang terlalu rendah menyebabkan produk tidak cepat matang atau memerlukan waktu yang lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengovenan adalah suhu yang digunakan, besar kecilnya nyala api, katup, dan cara pengaturan gas yang masih manual.

E.  Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum “Pengovenan” ini adalah :
1.        Pengovenan adalah proses pematangan produk dengan menggunakan panas.
2.      Pada prinsipnya pengovenan menggunakan sumber pemanas untuk mematangkan produk.
3.      Prinsip kerjadari pengovenan ini adalah produk dioven dengan pipa pemanas.
4.      Mekanisme kerja dari pengovenan ini adalah menempatkan produk pada rak yang ada dalam ruang oven, kemudian buka tutup tabung gas dan nyalakan korek api pada pipa pemanas.
5.      Faktor yang berpengaruh dan paling utama dalam pengovenan adalah   temperatur, suhu pengovenan, besar kecilnya nyala api, katup, dan cara pengaturan gas yang manual.
6.      Pada proses pengovenan suhu jangan telalu tinggi karena dapat menyebabkan gosong dan juga menyebabkan kenampakan produk dari luar matang tetapi didalamnya masih mentah.
7.      Pengaturan besar kecilnya api dalam pengovenan dilakukan dengan mengatur katup bahan bakar.
8.      Suhu dalam pengovenan dapat diketahui melalui termometer

2. Pengadukan
2.1 Gambar Alat atau Mesin

                   
                                                                                                                   2
Flowchart: Delay: .                                 4                                                                               
                                                                  3                                     1


 


Gambar 8.2 Alat/ Mesin Pengaduk
Bagian Utama dan Fungsi
  1.Loyang                : sebagai tempat produk
  2. Saklar (on/off)   : untuk menghidupkan/mematikan mesin
  3. Agigator            : untuk mengecek dan mengaduk produk
  4. Tuas pengunci   : mengunci agar agigator bekerja dengan baik



2.2 Prinsip Kerja
         Produk dihaluskan atau diaduk atau dikocok dengan menggunakan agigator agar dapat tercampur dengan baik.

2.3 Mekanisme Kerja
         Produk dimasukkan ke dalam loyang, kemudian mixer dihidupkan dengan kecepatan trendah kemudian dengan kecepatan tinggi sehingga produk dapat tercampur dan mengembang, Setelah produk mengembang mesin dimatikan.

     2. Bahan
           a. Singkong

3. Cara Kerja ( saya hapus )




 

D.  Hasil dan Pembahasan
Pengadukan adalah proses mencampur bahan hingga rata. Prinsip kerja dari  pengadukan ini adalah produk dihaluskan atau diaduk dengan agigator agar dapat tercampur dengan baik, agigator dengan kekuatan listrik 4,2 A.  Mekanisme kerja dari pengadukan ini adalah bahan dimasukkan ke dalam tempat adonan, lalu mixer dihidupkan sehingga bahan dapat tercampur dan mengembang. Setelah terbentuk adonan mixer dimatikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan adalah lama pengadukan, semakin lama pengadukan maka hasil yang diperoleh saat pengadukan semakin baik. Kecepatan pengadukan juga berpengaruh terhadap kualitas pengadukan. Untuk memperoleh hasil yang baik kecepatan saat pengadukan dimulai dengan kecepatan rendah kemudian lama kelamaan kecepatan ditambah sedikit demi sedikit. Sehingga proses pengadukan menghasilkan produk yang benar -benar tercampur dengan baik. Ciri bahan yang sudah tercampur dengan baik yaitu bahan terlihat halus secara merata keseluruhan bahan. Selain itu proses pengadukan juga dipengaruhi oleh banyaknya produk yang diaduk, semakin banyak produk maka proses pengadukan memerlukan waktu yang relatif lama begitu juga sebaliknya.  

E. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ”Pengadukan” ini adalah :
1.        Pengadukan adalah proses mencampur bahan hingga rata.
2.       Prinsip kerja dari  pengadukan ini adalah produk dihaluskan atau diaduk dengan agigator agar dapat tercampur dengan baik.
3.      Agigator untuk mengaduk berkekuatan 4,2 A.
4.      Mekanisme kerja dari pengadukan ini adalah bahan dimasukkan ke dalam tempat adonan, lalu mixer dihidupkan sehingga bahan dapat tercampur dan mengembang. Setelah terbentuk adonan mixer dimatikan.
5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan adalah lama pengadukan, kecepatan pengadukan dan banyaknya produk yang diaduk


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Pencampuran. www.google-mixing.wordpress.com.
Anonima. 2012. Alat-alat dalam industri pangan. (www.direb.org/p5m/vucer9/05545.html).
Andjarwati, 2009. Studi Efek Pengadukan Pada Peningkatan Efisiensi Pengolahan Lindi Dengan Proses Elektrokoagulasi.Teknik Lingkungan. Surabaya.
Arifin, 2009.formulasi edible film ekstrak daun sirih sebagai antihalitosis. Jakarta.
Fachrudin. 2002. Membuat Aneka Sari Buah. Kansius. Jakarta.
Haryani, 2009. Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Kualitas. Jakarta.
Virgin Coconut Oil (Vco). Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan. Semarang.
Ismayani. 2008. Tip Antigagal Bikin Kue. Surabaya.
Purwantana, 2008. Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proises Pembuatan Pati Aren. Teknik Pertanian. Yogyakarta.
Sutomo. 2009. Sukses Wirausaha Roti Favorit. Jakarta.
Widyastuti, 2003.Optimasi Proses Pengeringan Tepung Jamur Tiram Putih. Volume2 No1 Hal 1-4. Jakarta.